√ Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia : Sejarah, Tujuan dan Latar Belakang Bangsa Barat ke Indonesia

Posted on

Sejarah Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia – Indonesia dikenal sebagai negara besar dengan wilayah yang sangat luas, kaya akan budaya dan juga kekayaan alamnya yang melimpah. Hal tersebut menjadi magnet bagi bangsa asing untuk berkunjung ke Indonesia.

Baca Juga : Kerajan Samudera Pasai

Interaksi antara Indonesia dengan bangsa asing diantaranya hubungan dagang dan budaya. Tidak hanya memberi dampak yang baik tapi juga buruk bagi Indonesia. Salah satu dampak buruknya adalah adanya penjajahan yang menyebabkan penderitaan bagi rakyat Indonesia.

Karena kurangnya persatuan dan kesatuan, perlawanan yang dilakukan oleh bangasa Indnesia di berbagai daerah gagal mengusir penjajah. Setelah menyadarinya, sekitar permulaan abad ke-20 Indonesia menciptakan strategi baru dalam perjuangan kemerdekaan yakni melalui organisasi pergerakan nasional. Dengan semangat kesatuan dan persatuan, akhirnya pada 17 Agustus 1945, Indonesia berhasil memproklamasikan kemerdekaannya.

Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Lokasi yang strategis berperan penting dalam segala aktivitas perekonomian, transportasi dan komunikasi bangsa Indonesia. Segala kelebihan yang bangsa Indonesia miliki tersebut menjadi salah satu penggerak bagi bangsa asing berkunjung ke Indonesia. Tidak hanya bangsa Asia tapi juga bangsa Eropa. Mereka berkeinginan untuk mengambil alih Indonesia pada masa penjajahan sempat merugikan bangsa Indonesia.

Sebelum bangsa Eropa datang, wilayah Indonesia sudah berkembang sebagai pusat perekonomian dan sosial politik di kawasan Asia.

Jalinan politik kerajaan telah terjadi pada saat kerajaan bercorak Hindu; Buddha dan Islam berkembang. Dalam hal sosial, ada banyak duta asing di Indonesia yang tercatat baik itu untuk masalah agama, pengetahuan juga teknologi. Dalam ekonomi, hubungan Indonesia dengan bangsa asing juga sudah terjalin sangat erat.

Tujuan Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Tujuan bangsa Eropa untuk datang ke Indonesia disebut dengan konsep 3G diantaranya:

  • Gold yaitu Mencari kekayaan
  • Glory yaitu Mencari kejayaan, kekuasaan, kemenangan
  • Gospel yaitu Menyebarkan agama

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat

Berikut beberapa faktor yang mendorong bangsa Barat datang ke Indonesia, diantaranya yaitu:

Baca Juga : Prasasti Peninggalan Kerajaan Kalingga

Daya Pikat Indonesia bagi Bangsa Barat

Perbedaan Indonesia dan Eropa dari segi kondisi alam mulai dari iklim dan kondisi tanahnya. Hal tersebut menyebabkan hasil bumi yang dihasilkan juga berbeda.

Musim kemarau dan hujan di Indonesia membuat tanaman tumbuh subur. Sedangkan Eropa memiliki sebanyak 4 musim yaitu  panas, dingin, semi dan gugur.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa terbatasnya rempah sedangkan bangsa Barat memerlukan rempah untuk memenuhi kebutuhannya seperti untuk pengawet makanan, bumbu masak dan obat. Negara tropis seperti Indonesia yang memiliki banyak rempah membuat bangsa Barat berupaya untuk mendapatkannya.

Jatuhnya Kekaisaran Romawi

Saat Kaisar Octavianus Augustus memerintah kekaisaran Romawi, Kekaisaran mengalami kejayaan dengan hampir seluruh Eropa, Afrika Utara dan Afrika Barat menjadi wilayah kekuasaannya.

Pada tahun 476 M, kekaisaran Romawi jatuh dan mengalami kemunduran dalam hubungan dagang diantara Asia dan Eropa yang menyebabkan kehidupan disana terpuruk.  Peristiwa ini disebut Zaman Kegelapan (Dark Ages) dan menyebabkan sistem kehidupan bangsa Eropa menjadi berantakan.

Perang Salib

Perang perebutan kota Yerusalem ini menyeret masyarakat Eropa dengan Turki Seljuk dan orang Arab. Orang kristen menyebut perang ini dengan Perang Salib dan orang muslim menyebutnya dengan Perang Suci. Peperangan ini berlangsung sangat lama yang terbagi menjadi 7 periode dengan memakan waktu  sekitar 200 tahun.

Perang ini berakhir dengan berhasil direbutnya kota Yerusalem dari raja Kristen yang sudah berkuasa selama 1 abad dalam perang Khitin. Tokoh Islam yang terkenal dalam perang ini adalah Salahuddin Al-Ayyubi. Tidak terima dengan kekalahan, Raja Richard The Lion Heart dari Inggris berseru kepada para raja yang ada di Eropa untuk kembali merebut kota Yerusalem, tapi usaha yang mereka lakukan tidak berhasil.

Berikut ini sejumlah  hal yang menyebabkan terjadinya Perang Salib, antara lain:

  • Adanya larangan kunjungan ke Yerusalem bagi peziarah Kristen.
  • Mengambilalih Spanyol dari tangan Dinasti Umayyah.
  • Upaya pemersatuan gereja roma dan gereja romawi timur oleh Paus Urbanus.

Sedangkan dampak dari terjadinya perang Salib, antara lain:

Baca Juga : Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

  • Terputusnya jalur perdagangan antara Eropa dan Timur Tengah. Terlebih Konstantinopel yang telah dikuasai menyebabkan para pedagang Eropa mencari jalan lain untuk memperoleh rempah.
  • Secara gencar bangsa Eropa mengembangkan iptek setelah menyadari kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang Islam dan Timur.
  • Adanya latarbelakang untuk membalas dendam pada orang muslim yang dilakukan orang Kristen akibat kekalahanyang mereka terima dalam peperangan.

Semboyan 3G (Gold, Gospel, dan Glory)

Semboyan 3 G yang terdiri dari Gold, Gospel, Glory merupakan pendorong  bagi bangsa Barat untuk melakukan ekspedisi samudra.

Apa itu Gold, Glory, dan Gospel? Gold berarti emas, yang melambangkan kekayaan. Tujuan bangsa barat mengunjungi Indonesia dapat dilihat dari semboyan yaitu untuk berburu kekayaan. Glory melambangkan kejayaan bangsa.

Sedangkan, Gospel melambangkan keinginan bangsa Barat untuk memperluas ajaran agama Nasrani khususnya agama Kristen ke bangsa yang ada di kawasan Asia,  Afrika dan Amerika Selatan.

Konstatinopel  Berhasil Dikuasai Umat Islam

Pada tahun 1453, Khalifah Utsminiyah yang berkedudukan di Turki berhasil mengambil alih Konstatinopel yang tadinya merupakan bagian dari Kerajaan Romawi Byzantium. Umat islam yang dipimpin Sultan Muhammad II  berhasil merebut Konstatinopel dan menyebabkan bagi bangsa Eropa kesulitan melakukan perdagangan.

Ekspedisi Samudra

Bangsa Eropa dikenal mahir dalam bidang pelayaran, mencari rempah hingga pencarian mutiara dari timur. Faktor pendorong bangsa eropa melakukan penjelajahan samudra, antara lain:

  • Motivasi untuk menaklukan orang beragama islam.
  • Dikuasainya Konstantinopel yang merupakan pusat pemerintahan Imperium oleh Dinasti Usmani Turki.
  • Adanya motivasi mengetahui fakta alam semesta, kondisi geografi dan bangsa di belahan bumi lainnya.
  • Adanya ambisi untuk memperoleh berbagai rempah.
  • Cerita penjelajahan pedagang bernama Marcopolo dari Venesia, Italia ke Cina yang terdapat dalam buku berjudul Book of Various Experience.
  • Ambisi mendapatkan keuntungan yang melimpah.
  • Terdapat teori Copernicus dan Galileo Galilei.
  • Motivasi 3G (Gold, Glory dan Gospel).

Revolusi Industri

Revolusi industri menjadi salah satu motivasi terjadinya imperialisme modern. Revolusi Industri adalah perubahan global pada produksi  barang yang  dulunya memanfaatkan tenaga manusia dan hewan beralih ke mesin.

Baca Juga : Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

Sebenarnya, sudah sangat lama bangsa-bangsa Eropa mengetahui Nusantara (Indonesia) sebagai sumber rempah-rempah bahkan sebelum Masehi. Berkembangnya revolusi industri mengakibatkan bangsa Barat memerlukan lebih banyak bahan baku dan juga daerah pemasaran untuk memasarkan hasil industri mereka. Dampak adanya revolusi industri bisa sangat dirasakan terutama dalam bidang transportasi. Penciptaan mesin uap yang bisa digunakan sebagai mesin penggerak perahu. Dengan menggunakan mesin uap pada perahu membut perjalanan yang dilakukan bangsa barat lebih singkat. Selain mesin uap, ada berbagai temua lain diantaranya kompas, mesin pintal dan lainnya. Penemuan tersebut mendorong bangsa barat untuk menjalankan ekspedisi.

Rute Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Belanda merupakan negara terlama yang melakukan penjajahan terhadapIndonesia. Selain itu, bangsa Barat yang menjajah Indonesia antara lain Portugis, Spanyol dan Inggris.

Masuknya Portugis di Maluku

Ekspedisi yang dilakukan Portugis dalam usahanya mendapatkan berbagai rempah berawal dari Lisabon, Portugis. Pada tahun 1486, Bartolomeus Diaz memulai pelayaran untuk menelusuri pantai barat Afrika  mengarah ke India namun tidak berhasil. Pada tahun 1511, Portugis yang dipimpin Alfonso d’Albuquerque berhasil mencapai Malaka dan mengambil alih Malaka dan Myanmar. Selanjutnya Portugis bekerjasama dengan Maluku. Pada tahun 1512, Portugis sampai ke maluku.

Penjelajahan Bangsa Inggris

Para pedagang Inggris membentuk suatu persekutuan dagang yang diberi nama EIC (East Indian Company). Tidak banyak pengaruh Inggris di Kepulauan Nusantara, penyebabnya adalah mereka terdesak oleh Belanda, sehingga harus menyingkir  ke Asia Selatan dan Asia Timur.

Masuknya Belanda di Jayakarta (Jakarta)

Jayakarta (sekarang jakarta) adalah salah satu pelabuhan yang berarti di Pulau Jawa. Dengan dipimpin Cornelis de Houtman, pada tahun 1596 Belanda sampai ke Indonesia di Pelabuhan Banten melalui Selat Sunda dan menjadikan Jayakarta sebagai markas VOC.

Ekspedisi lainnya menyusul setelah Houtman ke Indonesia. Dengan jumlah pedagang Belanda yang cukup banyak di Indonesia menyebabkan  persaingan diantara mereka. Sehingga pada tahun 1602, Belanda mendirikan persekutuan dagang bernama Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC) sebagai usaha pencegahan terjadinya persaingan yang tidak sehat.

Baca Juga : Sejarah Perang Aceh

Pieter Both dipilih sebagai gubernur jenderal pertama VOC. Pieter Both mendirikan pusat VOC di Ambon, Maluku. Tapi kemudian dipindahkan ke Jayakarta (Jakarta) karena mereka melihat bahwa letak Jawa lebih strategis untuk digunakan sebagai jalur perdagangan. Tujuan lain pemindahan ini adalah Belanda ingin menyisihkan Portugis di Malaka.

Pangeran Jayawikarta yang memerintah banten saat itu mengizinkan VOC mendirikan kantor dagang di Jayakarta; Selain ke VOC, izin juga  diberikan kepada EIC (Inggris). Kebijakan yang dibuat Pangeran Jayawikarta tersebut tidak disukai pihak Belanda

Kemudian, Jan Pieterszoon Coen meminta penguasa Kerajaan Banten untuk memberhentikan Pangeran Jayawikarta dan juga meminta agar mencabut izin yang diberikan ke EIC . Pada 31 Mei 1619, raja banten mengabulkan permintaan  VOC. Sehingga VOC lebih leluasa  menjalankan misi mereka.

Nama Jayakarta kemudian diubah menjadi Batavia oleh VOC. Sebagai tempat pertahanan, kantor pusat dan pemerintahan, VOC membangun benteng-benteng. Pengaruh VOC terhadap perekonomian semakin kuat setelah mereka memiliki hak untuk melakukan monopoli.

Demikian artikel tentang sejarah kedatangan bangsa barat ke Indonesia. Semoga bermanfaat